Setelah Tahun 2006 Laut Perairan Pulau Kumamba Sarmi menghantam Warga
Pulau Liki, yang mengakibatkan korban hanyut sampai ke kepulauan Padaido,
Kabupaten Biak. Di Tahun 2013 (Bulan November) laut Sarmi kembali menelan
korban seorang warga nelayan, kini (17 Desember 2013) kembali menelan Korban 7 warga Sarmi,
dimana Perahu Motor tempel yang
ditumpangi warga menuju ke Pulau Liki hendak merayakan Natal Sekolah Minggu,
kejadian naas ini terjadi pada Selasa 17
Desember 2013 sekitar Jam 14:30 WIT. 7 (tujuh) warga tersebut masing-masing
Rony Weirau (ketua PAR ), ibu Delila Hurulean, ibu Naomi Sawinay, Ibu Dortea Morsau, Anak Charina Teno(9 Thn),
Abner Teno (1 Thn) anak dari Ibu Naomi, dan Anthomina Djoke.
Kronologis kejadian yang kami himpun dari berbagai sumber termasuk (Andarias
Kiman) driver perahu naas tersebut menceriterakan bahwa awal mereka berangkat
dari Sarmi kota, perahu dan mesin dalam keadaan normal. Setelah menempuh
perjalanan laut sekitar 1,5 jam mereka singgah sebentar di Pulau Armo, sebelum
melanjutkan perjalanan ke Pulau Liki.
Setelah beristirahat sejenak perahupun bertolak menuju Pulau Liki, jarak
tempuh dari pulau Armo ke Pulau Liki diperkirakan memakan waktu 1 Jam karena
kuatnya arus dan gelombang laut, maka perjalanan ke Pulau Liki ditempuh dengan
mengitari bagian belakang Pulau Armo, agar terlindung dari amukan arus laut
ketika musim Barat. Namun sayangnya setelah beberapa menit perjalanan karena
derasnya arus dan gelombang laut maka perahu yang diawakinya mengalami pecah
pada papan perahu bagian depan, dan perahu mulai tenggelam perlahan.
Karena melihat jarak antar perahu dan
pulau armo masih dekat, berenanglah sang driver untuk meminta bantuan ke Pulau
terdekat tersebut. Usaha yang dilakukannya berhasil dan dia memohon bantuan
untuk menelpon dengan menggunakan telpon seluler dari masyarakat yang mendiami
Pulau ARmo, ke pihak keluarga di Sarmi Kota untuk mengabarkan hal kejadian
tersebut. Setelah pihak keluarga melapor ke pihak berwajib, namun sampai pada
jam 21:00 WIT (17 Desember 2013) belum juga ditanggapi dengan baik. Upaya-upaya
pencarian korban terus dilakukan sejak kejadian oleh warga nelayan lokal, namun
belum membuahkan hasil.
Pihak Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua melalui Ketua Klasis GKI
Sarmi Barat (Pdt.R.Depondoye,S.Th) telah melakukan Pelayanan Penguatan dengan Doa Bersama Keluarga
Kkorban, dan Kiranya Tuhan yang kita sembah akan menunjukan dan membuka jalan
juga memberi penguatan bagi mereka yang ditimpah musibah.
Kepada seluruh warga GKI di Klasis Sarmi Barat untuk tetap berdoa untuk
upaya pencarian yang dilakukan, baik oleh pihak masyarakat maupun pemerintah....(dh)