Kamis, 19 Desember 2013

Perairan Sarmi Menelan Korban 7 Orang

Setelah Tahun 2006 Laut Perairan Pulau Kumamba Sarmi menghantam Warga Pulau Liki, yang mengakibatkan korban hanyut sampai ke kepulauan Padaido, Kabupaten Biak. Di Tahun 2013 (Bulan November) laut Sarmi kembali menelan korban seorang warga nelayan, kini (17 Desember 2013) kembali menelan Korban  7 warga Sarmi, 


dimana Perahu Motor tempel yang ditumpangi warga menuju ke Pulau Liki hendak merayakan Natal Sekolah Minggu, kejadian naas ini  terjadi pada Selasa 17 Desember 2013 sekitar Jam 14:30 WIT. 7 (tujuh) warga tersebut masing-masing Rony Weirau (ketua PAR ), ibu Delila Hurulean, ibu Naomi Sawinay,  Ibu Dortea Morsau, Anak Charina Teno(9 Thn), Abner Teno (1 Thn) anak dari Ibu Naomi, dan Anthomina Djoke.

Kronologis kejadian yang kami himpun dari berbagai sumber termasuk (Andarias Kiman) driver perahu naas tersebut menceriterakan bahwa awal mereka berangkat dari Sarmi kota, perahu dan mesin dalam keadaan normal. Setelah menempuh perjalanan laut sekitar 1,5 jam mereka singgah sebentar di Pulau Armo, sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Liki.  Setelah beristirahat sejenak perahupun bertolak menuju Pulau Liki, jarak tempuh dari pulau Armo ke Pulau Liki diperkirakan memakan waktu 1 Jam karena kuatnya arus dan gelombang laut, maka perjalanan ke Pulau Liki ditempuh dengan mengitari bagian belakang Pulau Armo, agar terlindung dari amukan arus laut ketika musim Barat. Namun sayangnya setelah beberapa menit perjalanan karena derasnya arus dan gelombang laut maka perahu yang diawakinya mengalami pecah pada papan perahu bagian depan, dan perahu mulai tenggelam perlahan. 

Karena  melihat jarak antar perahu dan pulau armo masih dekat, berenanglah sang driver untuk meminta bantuan ke Pulau terdekat tersebut. Usaha yang dilakukannya berhasil dan dia memohon bantuan untuk menelpon dengan menggunakan telpon seluler dari masyarakat yang mendiami Pulau ARmo, ke pihak keluarga di Sarmi Kota untuk mengabarkan hal kejadian tersebut. Setelah pihak keluarga melapor ke pihak berwajib, namun sampai pada jam 21:00 WIT (17 Desember 2013) belum juga ditanggapi dengan baik. Upaya-upaya pencarian korban terus dilakukan sejak kejadian oleh warga nelayan lokal, namun belum membuahkan hasil. 

Pihak Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua melalui Ketua Klasis GKI Sarmi Barat (Pdt.R.Depondoye,S.Th) telah melakukan Pelayanan Penguatan dengan Doa Bersama Keluarga Kkorban, dan Kiranya Tuhan yang kita sembah akan menunjukan dan membuka jalan juga memberi penguatan bagi mereka yang ditimpah musibah.
Kepada seluruh warga GKI di Klasis Sarmi Barat untuk tetap berdoa untuk upaya pencarian yang dilakukan, baik oleh pihak masyarakat maupun pemerintah....(dh)