Senin, 16 September 2013

Fungsi dan peran Bapa dalam Rumah Tangga Kristen

Fungsi dan peran Bapa dalam Rumah Tangga Kristen
(oleh : Pdt. Robbi Depondoye)
 Pendahuluan :
Bapa dapat diibaratkan :
  1. Sebagai  Matahari  memberikan  cahaya kehidupan  dalam kegelapan. 
  2.  Sebagai Awan yang memberikan perlindungan dan pengayoman.
  3. Sebagai Jalan Raya yang megarahkan kepada tujuan kehidupan
  4. Sebagai  embun  yang memberikan kesejukan dan kesegaran
  5. Sebagai  Pohon  yang  Rimbun   tempat   perteduhan   yang nyaman .
Berbicara tentang fungsi dan peran Seorang Bapa dalam Rumah tangga Kristen , sesungguhnya mempunyai   banyak  keterkaitan  dan sangat  luas untuk dijabarkan , mengingat dari segala keterbatasan yang ada maka dalam Seminar Sehari PKB GKI Jemaat Enem-Haezer Sarmi ini, saya hanya dapat menyampaikan secara sepintas dan tidak mendetail, sementara hal-hal praktis yang merupakan  realita lapangan  akan kita gumuli bersama dalam  dialog-dialog sebentar nanti.
Saya mengumpamakan  Bapa itu seperti  AIR  yang dapat memberikan makna afiliasi yaitu menjadi sumber  kehidupan   tetapi  dapat juga menjadi sumber   Kematian ”.
Asal mula seorang  bapak dari mana  ?
Dari semula Allah Sendiri mempunyai inisiatif untuk menghadirkan seorang Bapak ketika Allah memciptakan Manusia. (Kej.1:26-28) “Beranak cuculah, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu….(18).
Dan sesungguhnya seorang Bapa itu berasal dari  Adam  dan Adam berasal dari Allah ( Luk.3:38), dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa  seorang Bapa itu sesungguhnya berasal dari Allah sendiri.
Apa fungsi dan peran sebagai bapak ?
Dari sekian Banyak  Peran dan Fungsi seorang bapak  dalam Rumah Tangga   seperti yang termuat dalam Alkitab  maka berikut ini hanya  beberapa  yang dapat saya kemukakan  misalnya :
  
 Ø  Penerus Garis keturunan  :
Bapak  sebagai media   kesinambungan keturunan manusia, sesuai dengan amanat ketika penciptaan, “ Barenak cuculah ; bertambah banyak; penuhilah  bumi….” (Kej.1:28a).

 Ø  Pelindung dan Pemelihara .
Yakub membagi rombongannya menjadi beberapa, hanya karena hendak melindungi  anak-anak dan isterinya ( Kej.20:13), ( Kej.32)   Yakub menyeberangkan Isteri dan anak-anaknya  di Sungai Yabok ( Kej.32:22-23).
 Ø  pemberi berkat : 
Alkitab Perjanjian Lama meceritakan kisah  bagimana seorang Bapa pada masa akhir hidupnya selalu memberikan berkat kepada Anak-anaknya  seperti,  Ishak memberkati Yakub dan Esau  ( Kajadian 27:26-29 ,339-40). Yusuf memberkati : Yusuf anaknya (Kej.48:15-16) juga memberkati  Menase dan Efraim  ( Kej.48:18-20).

 Ø  Bapa sebagai Pemimpin :
Sesungguhnya  Bapa adalah pemimpin dan kepala dalam Rumah Tangga. (Ester1:22, Ef.5:23)Sara menyebut Abraham Tuannya ( Kej.18:12). Yang mengatur, mengandalikan , mengarahkan  Isteri dan anak-anak di dalam Rumah Tangga.
 Ø  Bapa sebagai Pengajar :
Allah sendiri memberikan amanat , sebagai pengajar kepada setiap bapak yang datang menerima pengajaran  Hukum TUHAN dari Musa : “Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajrkannya berulang-ulang  kepada anak-anakmu apa bila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apa bila engkau bangun……    ( Ulangan 6:7-9). “ Hai anakku dengarkanlah didikan ayahmu…” (Amsal 1:8).
 Ø  Pemberi makan / nafkah :
Seorang suami atau Bapa  adalah tulang punggung yang menghidupkan Rumah tangganya, dengan  usahanya sebagai Petani,Peternak ataupun sebagai saudagar, bahkan ada yang menjadi pejabat dalam istana kerajaan(1Raj.4:1-7) .    Boas dari Betlehem sebagai memilik ladang ( Rut 2:1-23), Sebagai Pengusaha seperti Nabal di Karmel ( 1 Samuel 25:2).
 Ø  Imam dan Pendoa :
Seorang Bapa adalah pemimpin Ibadah, yang mengatur persembahan dan yang juga  mengantarkan persembahan keluarganya dihadapan Tuhan ( Kej.22:19), Dan Yang berdoa memohon Berkat Perlindungan Tuhan  terhadap keluarga dan sanak saudaranya (Kej.18:16-33) Yakob Mengajak istri dan anak-anaknya ke Betel untuk beribadah kepada Allah (Kej.35:1-15) Ayub secara Rutin selalu berdoa menguduskan anak-anaknya dan mempersembahkan korban (Ayub 1: 5).

KARAKTER PARA BAPAK DALAM PERJANJIAN LAMA :
Berikut ini ada beberapa contoh kasus dari  para Bapak dalam Alkitab  Perjanjian lama yang dapat kita pelajari diantaranya seperti :
     Abraham,  memperlakukan sarah   Isterinya sebagai saudaranya sendiri ( Kej. 20 :11-13)  dan juga selalu perhatian kepada pertimbangan isterinya dalam segala kesukarang yang dihadapinya (Kej. 21:10-14, namun memberikan  prioritas kepada Firman/Perintah Allah dengan mengabaikan haknya sebagai seorang Bapak (Kej. 22:1-19). Karena Iman Kepada Tuhan , Abraham taat kepada Allah dalam segala Hal (band. Ibrani 11:8;Yak.2:21,23).
     Yefta , mengikatkan nazarnya dengan Tuhan: “ Jikalau Engkau sunguh-sungguh menyerahkan  bani Amon itu kedalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan kujadikan kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran”.(Hak.11:30-31). Dan Yefta melakukannya seperti nazarnya, walaupun itu adalah anak Tunggalnya (Hak.11:34) dipersembahkan kepada Tuhan, karena Yefta memilih menyenangkan hati Allah dari pada kesukaan hatinya sendiri.
    Ayub : Kendatipun keselehannya dicobai dengan berbagai penderitaan dan kemalangan besar , namun kesetiaan Ayub kepada Tuhan Tidak berubah sampai dengan Allah memulihkan Ayub kembali. (baca AYub 1-2,3 dan 42:7-17) “ Lalu Tuhan memulikan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu” (Ayub 42:10).
     Imam Eli  : Sebagai Imam Allah, yang memimpin Umat Israel dalam Bait Suci  Allah,    Anak-anaknya yang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN  (1 Samuel 2:12)  dan juga tidak lagi mengindahkan Teguran dan Nasehat Eli ( 1 Sam.2:22-26), Eli lebih menghormati anak-anaknya dari pada menghormati Allah (ay.29)  sehingga , Firman Tuhan Kepadanya :”Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang Rendah” (1 Samuel 2:30c). 
        
      Daud : Daud adalah seorang Raja yang besar , yang takut akan Tuhan dan selalu mengagungkan Tuhan dengan kecapi dan serulingnya,  namun dia telah menjadi seorang Bapak yang mengarahkan anaknya tentang ketaatan dan kesetiaan kepada TUHAN Allah , sebelum anaknya  Salomo menjadi Raja ( 1 Raj.  2 : 1-12).
Bagaimana Realita Bapak hari ini bagaimana ?
Untuk menunjang Tugas dan Tanggung jawab Persekutuan Kaum Bapak,maka PKB  GKI di Tanah Papua  mempunyai Visi : Bapa adalah Imam  di Tangah-tengah keluarga.  Agar visi ini dapat tercapai  dalam kenyataan hidup sehari-hari maka  ada Misi yang harus diwujudkan yaitu : “Menjadi Bapak yang hidup sederhana, Terhormat, Bijaksana, Sehat dalam iman, kasih  dan ketulusan “ dengan demikian Titus 2:2 menjadi moto  PKB GKI di Tanah Papua.
Apakah  yang dilakukan oleh Kaum Bapak di Sarmi hari ini adalah sebuah realita yang tidak dapat disangkal oleh siapapun, bahwa setandar kekudusan Allah dalam diri setiap Bapak telah  terkikis oleh erosi tantangan dunia.
Diluar sana terlihat jelas dimata kita :
  1. Bapak sudah kehilangan kehormatan dihadapan  anak-anak dan isterinya 
  2.  Bapak sudah tidak bijaksana dalam membagi haknya  dalam keluarganya dan dalam memimpin rumah tangganya 
  3.  Bapa tidak lagi menjadi teladan dalam hal iman dan percaya kepada  TUHAN. 
  4.  Bapak sudak tidak lagi melakukan kewajibannya dalam Rumah tangga dan juga dalam tanggung jaban lainnya dengan kasih dan ketulusan. 
  5.  Dan masih banyak lagi yang lain .

Apakah yang harus dilakukan oleh PKB Jemaat Eben-Haezer Sarmi ?   Kita wajib untuk membenahi diri kita, membiarkan semua ini terjadi dihadapan kita berarti kita sedang  menyetujui  dan  atua terlibat dalam pengrusakan citra seorang Bapak, yang sesungguhnya adalah Citra Allah Sendiri .